Komunitas Maya dan Raibnya “Empty Place” di Era Pasca Kebenaran
*Pembaca budiman, Esai ini pernah tayang di nalarpolitik.com pada 30 November 2019. Dengan beberapa catatan tambahan dan perampingan, penulis menerbitkan kembali esai ini di blog pribadi Sumber:https://www.logique.co.id/blog/2019/03/05/kejahatan-dunia-maya/ Hari-hari ini, watak subjektivisme mendominasi serentak memerangi jalan konstan dalam ruang dialektis demokrasi dengan wajah penuh intrik. Menjamurnya subjektivisme terendus ketika pelbagai pihak dengan segala cara-berusaha melabelkan ke-aku-an dalam ruang publik. Dominasi subjektif yang kental ini menampakan diri secara benderang bukan saja dalam media sosial sebagai jejaring mainstream tetapi juga secara praksis-seperti misalnya menjadi pihak oposan dalam ruang demokrasi yang banyak ditunggangi kepentingan parsial. Terlepas dari intensi menciptakan “kewarasan” publik, watak subjektivistik inipun acap kali secara tak kasat mata menunggangi argumentasi substansial yang sesungguhnya melem